Sejauh Mata Memandang: Laut Kita

Siang itu, dengan memanfaatkan moda transportasi MRT, saya dan keluarga menuju Grand Indonesia untuk menyaksikan pameran Sejauh Mata Memandang oleh Chitra Subiyakto.

Pameran bertema “Laut Kita” ini sungguh menarik perhatian karena relevansinya dengan keadaan saat ini. Dimana laut kita sudah begitu parahnya tercemar oleh sampah plastik.

Pameran ini seakan-akan menegur kita “sejauh mana kamu peduli?”

Di pintu masuk pameran, kami disuguhi instalasi karya seni yang terbuat dari plastik dan kain.

Ya, kain.

Kain pun merupakan salah satu barang yang turut berkontribusi besar mencemari lingkungan.

Bagaimana bisa?

Disinilah kita diberi sedikit pencerahan mengenai istilah slow fashion dan fast fashion.

Saya sendiri termasuk pendukung slow fashion. Meskipun belum 100 persen. Sebagian besar pakaian saya merupakan hasil jahitan sendiri atau secondhand aka bekas sodara or mama. Pun begitu dengan bahan yang digunakan, mostly cotton or linen.

Karena itu, sedari dulu bermimpi punya usaha yang mengusung slow fashion alias sustainable fashion macam osem, cinta bumi, hope, dagmar, seratus kapas, maomao id, atau sejauh mata memandang. One day for sure.

“Pernahkah kamu menyadari, apa yang terjadi saat ini dengan laut kita? Apakah kamu sadar bahwa keindahan alam kita mulai terganggu karena ulah kita sendiri?”

Kalau saya sih, sadar banget 😭

Sekarang, apakah kamu tahu jumlah sampah plastik yang kita gunakan mencapai 1400-1600 TON PER HARI? Jumlah yang menjadikan Indonesia negara ke-2 penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Mengerikan, bukan?

Ngerinya lagi, banyak hewan yang mati karena terjerat sampah plastik ini. Ngenes, ngilu, sedih banget ngeliat foto-foto perut mereka yang dipenuhi sampah plastik ataupun bagian tubuh mereka yang terjebak dalam plastik.

Terus, kebayang ga, kalau suatu hari, laut kita akan dipenuhi sampah plastik sampai ikan-ikan pun bingung mencari celah untuk berenang.

Sampah plastik yang sangat sulit untuk diurai. Bahkan, waktu 19 tahun belum cukup untuk mengurainya.

Sekarang, mulai banyak public figur yang menyuarakan opini mereka tentang sampah plastik.

Pun begitu dengan komunitas dan masyarakat awam yang mulai bergerak untuk meningkatkan awareness mengenai masalah ini.

Lantas, bagaimana dengan kita?

Yuk belajar kurangi sampah plastik.

Ga usah jauh-jauh, dimulai aja dari diri sendiri. Sedikit demi sedikit, dari hal yang paling kecil, misalnya tidak pakai sedotan plastik, bawa wadah sendiri buat beli jajanan yang take away, bawa botol minum, dan bawa tas blanja sendiri.

Beri contoh dan ajari anak-anak, sepupu, ponakan, anak teman, anak tetangga, dan anak-anak lain sejak usia dini untuk ikutan ‘diet barang plastik.’

Susah emang, saya sendiri pun masi belajar. Apalagi di jaman serba instan dan cepat ini, kita dimanjakan dengan mudahnya penggunaan plastik.

Kalau tiap orang, juga anak-anak kelak terbiasa melakukannya, maka sampah plastik yang konon katanya sampai ribuan ton per harinya itu, bukan tidak mungkin bisa berkurang.

BLIBLI INDONESIA OPEN 2018: An Amazing Atmosphere

That week was exceptional. It was a week that full of enthusiasm, passion, and love for badminton. It was Indonesia Open 2018. It was a world class badminton competition and one of the most prestigious Super Series 1000, along with All England and China Open.

I am a huge fan of badminton. My whole families are. We never skipped to watch any match that was live on TV, at least as long as I remember. So, when I knew that Indonesia Open finally here, I was very excited to watch it in Istora Senayan.

Hari itu, tanpa rencana tanpa persiapan, saya mengajak mama menyaksikan Bibli Indonesia Open secara langsung di Istora Senayan. Maklum, saya tahu benar kalau beliau adalah penyuka badminton. Pada masa mudanya dulu, beliau suka ikutan main badminton di lingkungan RT. Beliau pun penggemar Rudy Hartono dan Icuk Sugiarto. Maka, saat itu juga beliau langsung berkata, Ayo!

Jadilah kami mengistora (istilah yang digunakan kalau kita nonton langsung di istora). Target saya hari itu adalah mendukung pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Makanya saya tenang-tenang saja ketika kami sampai di lokasi sekitar pukul 2.

Karena kami tidak planning sebelumnya, saya pun segera mencari tiket on the spot. What a surprise, almost all ticket sold out. Padahal ini baru hari ke-2 yang bisa dibilang baru babak pertama. Amazing.

Memasuki Istora Senayan, kami disambut dengan gapura besar bertuliskan BLIBLI ARENA. Setelah melewati pengecekan oleh sekuriti, kami pun memasuki arena.

WOW, JUST WOW!

Diluar ekspektasi saya. Jauh melebihi ekspektasi saya.

Area Istora Senayan, setelah di renovasi menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Pihak penyelenggara pun menyulap Istora layaknya sebuah sportedutainment.

Saya serasa masuk ke dalam sebuah perhelatan akbar macam Asian Games atau Olimpiade. Semua ada di sini. Mulai dari dekorasi yang instagramable, hiburan berupa live music and game, info mengenai badminton,stand-stand sponsor, food court, atm sampai kids zone. Mau cari apa disini, just named it. It’s all here.

Membanggakan.

Dari luar Istora saja, atmosfer badminton sudah kental terasa. Sayapun tak sabar untuk segera masuk ke dalam istora.

Memasuki Istora, terdengar riuh renyah teriakan supporter sedang mendukung para pemain badminton kelas dunia. Saya pun tepat hadir di saat tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung bertanding melawan Ratchanok Intanon (Thailand).

Ketika Gregoria memasuki lapangan, suara supporter memenuhi seisi Istora. Padahal, istora belum semuanya terisi penuh.

Semakin sore, istora semakin dipadati penonton dan mendadak penuh. I wonder why?

Ahhhh I see. Ah iya, sebentar lagi pertandingan ganda putra nomor 1 di dunia, Marcus dan Kevin. Dan benar saja, sesaat menjelang pertandingan ganda putra kebanggaan Indonesia itu, hampir seluruh kursi, baik di kelas 2, 1, maupun VIP sesak oleh penonton yang mulai berteriak dengan yel-yel khas mereka, termasuk saya.

IN-DO-NE-SIA! Dung dung dung dung dung.

IN-DO-NE-SIA! Dung dung dung dung dung.

Dan ketika nama Marcus dan Kevin dipanggil untuk memasuki lapangan, sontak saja riuh gemuruh suara supporter memenuhi Istora.

Merinding.

Atmosfer penuh rasa nasionalisme dan bangga seakan membuncah di setiap penonton yang hadir kala itu. Ini baru hari ke 2. Apa kabar nanti ketika semifinal bahkan final. Merinding bulu kudukku hanya dengan sekadar membayangkannya.

Pertandingan pun dimulai, lautan supporter tak henti-hentinya memberikan dukungannya terhadap pasangan ajaib ini. Dan dalam waktu singkat, yang hanya 27 menit saja, mereka berhasil menumbangkan pasangan lawan dari Malaysia, yaitu Ong Yew Sin dan Teo Ee Yi.

What an amazing match. Amazing skill,spirit, smash, netting. I am speechless.

No wonder they are number 1 men double in the world of badminton. They definitely deserve it. The hard work had been paid.

They were playing in lightning speed. Not that I am exaggerate, but it is fact. I can’t even see the shuttle cock movement. Well, maybe I am a bit exaggerated. I was busy yelling “Marcus-Kevin and Eeeaaa-Eeeaaa” while keeping my eyes on their movement.

Tepat rasanya kalau suporter badminton memberi julukan Kevin si pendekar bersenjata raket bertangan petir dengan kecepatan cahaya. Begitu pula dengan Marcus, yang bisa dibilang sebelas dua belas dengan Kevin. “Jenius. Ajaib. Super” kalo kata Oma Gill dan Steen.

What a player.

Selain pasangan Marcus dan Kevin, kami sempat juga melihat pertandingan Shi Yuqi, Tommy Sugiarto, Agatha Imanuela dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, Li Jun Hui dan Liu Yuchen, Akane Yamaguchi, Takuto Inoue dan Yuki Kaneko.

Intinya, ga rugi banget buat ngistora. Ga rugi banget buat dukung atlit kita secara langsung. Menang atau kalah, itu biasa. Dukungan yang tak hentinya atas perjuangan mereka, itu yang luar biasa.

Jadi, mari kita dukung atlit Indonesia berlaga di turnamen selanjutnya, yaitu Asian Games 2018. Sampai jumpa lagi!

IN-DO-NE-SIA!

Surga Buku: Big Bad Wolf Books Sale 2018

Kalau selama ini saya mengira toko buku ataupun perpustakaan sebagai surganya para penikmat buku, maka kali ini saya tambah satu lagi daftar surga bagi para penikmat buku, yang tidak lain dan tidak bukan adalah BIG BAD WOLF BOOKS SALE.

Gema even ini memang sudah lama terdengar di telinga saya dan sudah sering sliweran di timeline beberapa medsos saya. Akan tetapi, baru pada tahun ini saya akhirnya berhasil mengajak adik saya untuk mengunjungi even ini.

Kata-kata sale tentu saja yang menjadi daya tarik utama, terlebih lagi SALE BUKU LOKAL dan IMPOR. Tidak tanggung-tanggung, sale yang ditawarkan bisa mencapai 80%. WOW. Just WOW. Yang lebih gila lagi, even ini berlangsung 24 jam nonstop. Penasaran kan gimana rasanya baca buku, belanja buku jam 1-4 pagi dini hari. Saya, jelas penasaran.

Ketika sampai di lokasi, ICE BSD, saya yang notabene kutu buku dan ngaku-ngaku proud bookworm pun langsung terkesima dan tidak bisa berkata-kata melihat gundukan buku-buku di sejauh mata memandang. NEW BOOKS. EVERYWHERE! LITERALLY!

Rasanya ingin menangis. Sungguh.

Dan saya pun langsung menghirup dalam-dalam bau buku-buku baru, yang rasanya ingin saya masukkan semua ke dalam trolley saya, kalau saja saya tidak ingat harus melewati kasir untuk membawanya pulang.

Sayangnya, kepergian saya kali ini tidak terencana. Jadi, saya datang tanpa persiapan dana yang memadai. Alhasil, saya pun hanya bisa gigit jari dan bersumpah, bahwasanya tahun depan saya akan lebih siap lagi.

Gala Premiere Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss! Part 1

Dono, Kasino, Indro. Trio yang dikenal dengan nama Warkop DKI. Trio yang telah meramaikan dunia komedi Indonesia untuk puluhan tahun lamanya. Legenda. Kalau boleh dikatakan.

Dono, Kasino, Indro. Ketiga anggota Warkop DKI tersebut kini dilahirkan kembali melalui sosok 3 pemuda, aktor berbakat indonesia.

Abimana Aryasatya sebagai Dono, Tora sudiro sebagai Indro, dan Vino G. Bastian sebagai Kasino. Mereka hadir dalam kemasan Warkop DKI Reborn. Bukan sebagai pengganti Warkop DKI asli, namun sebagai penerus atau pewaris.

Tujuannya, agar generasi muda dan generasi seterusnya mengenal komedi yang ditawarkan sang trio legenda komedi Indonesia ini.

Malam itu, Hari Jumat, tanggal 2 September 2016, saya dan Dwi berkesempatan menghadiri Gala Premier Film Warkop DKI Reborn. Jangkrik Boss! Part 1. Bertempat di CGV Blitz Grand Indonesia, Lt. 8. Kemeriahan dan keseruan pun dimulai.

Acara yang dimulai pukul 18.00-22.30 malam ini pun dipenuhi sesak oleh para undangan serta fans setia Warkop DKI. Suasana CGV Blitz pun kental dengan nuansa Warkop DKI. Mulai dari photobooth, panggung, poster, toko merchandise hingga para pendukung acara yang berdandan ala Chips.

Pukul 18.00, kami pun menukar undangan dengan tiket. Setelah itu, kami menghabiskan waktu di restoran Warjok Asli (Warung Pojok Asli) hingga pukul 19.00 tiba. Tak lama, mulailah acara. Diawali dengan Red Carpet para pemain utama, temu ramah pemain yang dipandu oleh Imam Darto, Bernyanyi lagu Warung Kopi bersama, serta Flash Mob Chicken Dance yang menjadi salah satu ciri khas Warkop DKI.

Tibalah saat yang dinantikan. Penayangan perdana film Warkop DKI reborn. Alangkah beruntungnya kami, mendapat undangan di Auditorium 1 (bersama para aktor dan aktris pendukung), di posisi yang nyaman pula. Tepat dibelakang kami, putra ke-2 Almarhum Dono, sementara puluhan pekerja seni lainnya mulai memadati Auditorium 1.

Sebut saja BCL serta suami, Nino Fernandes, Omesh, Paramitha Rusady, Morgan Oey, Dewi Sandra, Tantri ‘Kotak,’ Miing, Christine Hakim, karina Suwandi, Mieke Amalia, Ari tulang, Tarzan, seluruh aktor dan aktris yang terlibat di film ini beserta keluarga mereka dan banyak lainnya.

Yang paling mengharukan adalah hampir seluruh keluarga besar Dono, Kasino, dan Indro juga hadir disini.

Sebelum film ditayangkan.  Para pemain, sutradara, produser, perwakilan Falcon Pictures dan juga kerabat Dono, Kasino, Indro melakukan stage greeting. Kami pun berkesempatan melihat mereka dari dekat serta mendengar kesan dan pesan mereka.

Akhirnya. Lampu pun dimatikan dan Warkop DKI Reborn siap mengocok perut kita semua. Meskipun ada beberapa adegan yang menurut saya tidak perlu, namun secara keseluruhan film ini sungguh menghibur.

Salah satu adegan favorit saya adalah ketika Trio Warkop ini mengunjungi Paman Dono (Tarzan) dalam rangka meminjam uang. Percakapan serta akting mereka semua sungguh mengundang gelak tawa yang tiada hentinya. Ditambah lagi dengan kehadiran para komika Indonesia, makin mengocok tawa kita.

Abimana, Tora, dan Vino sukses menghidupkan kembali sosok Trio Warkop di era masa kini. Jadi, jangan ragu untuk menyaksikan film ini di bioskop terdekat mulai 8 September 2016.

Ingat.

Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang.

Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020

21 Februari 2005 pukul 02.00. Timbunan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, longsor dan mengubur 2 kampung dari peta, yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok. 157 orang terkubur sementara ratusan lainnya kehilangan keluarga juga harta bendanya.

Oleh karena itu, pada hari Bumi, 5 Juni 2005, Kementerian lingkungan Hidup menetapkan 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.

21 Februari 2016, 11 tahun kemudian, terbersitlah sebuah gerakan yang bertajuk “Indonesia bebas sampah 2020” untuk menyebarkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat terkait masalah sampah di negeri ini. Harapannya adalah terwujudnya Indonesia yang bebas dari sampah di tahun 2020.

Berbekal rasa peduli kami terhadap masalah sampah di Indonesia, pagi itu, sekitar pukul 6 pagi, saya, Dwi, dan mama bergabung dengan ratusan orang lainnya di Taman Untung Suropati di kawasan menteng untuk ambil bagian dalam gerakan tersebut.

Bersama relawan Turun Tangan, kami melakukan operasi semut memungut sampah, memilahnya, kemudian menukarkan sampah yang berhasil dikumpulkan dengan bibit pohon.

Kemudian, kami bersama-sama bergerak menuju Bundaran Hotel Indonesia untuk menaruh sampah di truk-truk sampah yang sudah disiapkan.

kemudian, kami semua berkumpul untuk mendeklarasikan Indonesia Bebas Sampah 2020 bersama ribuan orang lainnya yang berasal dari hampir semua lapisan masyarakat, secara serentak di Seluruh Indonesia.

Deklarasi Indonesia Bebas Sampah 2020

 

Sebagai upaya menjaga lingkungan demi generasi mendatang yang lebih baik, Kami, masyarakat Indonesia bertekad mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020.

Kami siap untuk bersama-sama:

 

  1. Mengurangi, memilah, dan meletakkan sampah pada tempatnya.
  2. Mengelola sampah secara bertanggung-jawab.
  3. Aktif berperan serta dalam kegiatan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Rakyat Indonesia, 21 Februari 2016.

 

Mengingat Indonesia sudah darurat sampah, semoga deklarasi ini tidak hanya menjadi deklarasi yang hanya berakhir di bibir saja atau sekadar euforia trending topik di berbagai media sosial belaka. Indonesia bebas sampah 2020 memerlukan aksi nyata dari setiap masyarakat, termasuk saya, agar bisa terwujud.

Saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia setelah Cina.Kita menghasilkan sampah plastik sebanyak 1 juta plastik per menitnya.

Bayangkan apa jadinya lingkungan hidup bagi anak cucu kita ke depannya jika kita membiarkan permasalahan sampah ini berlalu begitu saja.

Jadi, mari mulai dari diri kita sendiri dengan hal-hal yang terlihat kecil namun bayangkan jika setiap orang melakukannya. Misalnya dengan cara:

  1. Buang sampah pada tempatnya. Kalau tempatnya tidak ada, simpan dululah sampahnya di tas atau kantong pakaian kita. Kalo memang sampahnya basah atau lengket, ya bisa lah diakalin dibungkus pakai tisu baru dibuang kalau sudah menemukan tempat sampah. Terutama kalau naik kendaraan, plis jangan buang sampah dengan cara membuka kaca mobil dan melempar sampahnya ke jalanan.
  2. Tidak usah menggunakan kantong plastik jika barang belanjaan yang kita beli masih bisa masuk di dalam tas atau kantong pakaian. Masa beli coklat 1 masih minta kantong plastik. Pliss deh.
  3. Bawa kantong belanja sendiri dari rumah, misal tas kain atau tas kanvas atau taruh di dalam kardus bekas jika belanja bulanan.
  4. Kurangi minum dari botol kemasan, mulailah bawa botol minum sendiri, kan sekarang banyak tumblr yang kece-kece model dan size nya.
  5. Mulai pilah sampah kita, at least sampah di rumah. Plastik sama plastik, sisa makanan, sayuran dll jadi satu, kertas sama kertas, dll. Abang-abang yang suka mengambil sampah di rumah juga pasti seneng deh ngambilnya.
  6. Tegur orang-orang disekitar kita yang membuang sampah sembarangan.
  7. Ajarkan anak-anak di sekitar kita budaya menjaga kebersihan.
  8. Konsistensi. Ya, harus konsisten. Kuatkan niat. Semua pasti bisa. jangan lengah, “ga papa deh, sekali aja buang sampah di sini, dikit ini.” buang jauh-jauh pikiran itu dari dalam kepala kita. Sekali kita ga konsisten, bakalan tergoda untuk melakukannya lagi.
  9. dan lain sebagainya (isi saja sendiri ya…)

A Well Spent Saturday at Dea Club: Sport, Business, & Leisure

Finally, holiday is coming. Since it is term break in our school, I got a chance to finally do whatever I plan during holiday.

Jadi, ceritanya saya ingin sekali berenang. Sejak operasi sinus, saya belum pernah ‘benar-benar’ berenang. Jadi, semangat sekali rasanya waktu geng Bugar (bukan bundar) menawarkan ide untuk berenang.

FYI, geng ini didirikan karena saya dan teman-teman berniat kurus dan bugar. Biasanya, kegiatan kami sekadar jalan or lari ketka CFD (Car Free Day). Sesekali menyambangi gym, sauna, or swimming pool. Lalu diakhiri dengan wisata kuliner alias makan yang emmbuat olahraga kami tidak berpengaruh tampaknya.

Akhirnya weekend ini saya join mereka buat berenang. Kami memutuskan ke Menara Dea (Dea Tower) di Mega Kuningan. Di lantai 16, ada Dea Club dengan slogannya; Sports, Business & Leisure.

Cukup bermodalkan Rp 50.000 kita bisa sepuasnya berenang di rooftop, berjemur, nge-Gym, bersauna ria, dan mencicipi makanan di Dea café.

Ukuran kolam renangnya memang tidak besar, tapi karena tidak terlalu ramai, cukuplah buat memenuhi hasrat berenang saya dan teman-teman. Selain itu, fasilitas penunjang yang tersedia pun cukup memuaskan.

Tempat bilas yang cukup nyaman, loker yang berukuran besar, kamar ganti dan toilet yang bersih, serta Air hangat untuk bilas juga hairdryer.

Ah, how refreshing. Swimming in a rooftop with the sky as our view. 3 hours of swimming dengan mencoba berbagai gaya, mulai dari gaya bebas, gaya katak, gaya punggung, sampai gaya batu.

Practice how to duck dive teach by our master Dini who already have a diving license. Which is still unsuccessful. For almost 3 hours of swimming, without feeling tired at all.

Continue being in the sauna sambil rumpi ngalor-ngidul about our life and ended with filling our tummy in Domino’s Pizza, Bellagio.

It was definitely a well spent Saturday. Will be coming again to DEA club or even trying other rooftop swimming pool in Jakarta.

Operation Hours:

Sport club :
monday – friday : 06.30 a.m – 08.00 p.m
saturday : 06.30 a.m – 04.00 p.m
Cafe :
monday – friday : 08.00 a.m – 08.00 p.m
saturday : 08.00 a.m – 04.00 p.m

 

 

 

AYO Sehat Indonesiaku: Menjadi Bagian dari Rekor MURI Peserta Yoga Terbanyak

Kali ini, saya dan keluarga berkesempatan mengikuti kegiatan yang diprakarsai oleh AXA Mandiri. Dengan tema AYO Sehat Indonesiaku! AXA mengampanyekan gaya hidup sehat dikalangan masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan cara berolahraga senam Yoga.

Tahun 2015 ini, Yoga serentak dilakukan di 3 kota, yaitu Jakarta (di pelataran Monas), Yogyakarta (di pelataran Candi Prambanan) dan di Bali (Tanah Lot). Kegiatan ini akan memecahkan Rekor MURI dengan peserta yoga terbanyak. Dan kami sekeluarga menjadi bagian dari Pemecahan Rekor MURI tersebut.

Tadinya sempat ragu-ragu untuk ikut mengingat saya pernah mendengar adanya Fatwa Haram yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap Yoga. Tetapi, setelah saya tanya mbah gugel, ternyata saya ketemukan fakta ini:

Pada Tahun 2009:

Forum Ijtima Ulama Komisi III Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia III mengeluarkan fatwa yang terbagi dua mengenai yoga seperti halnya rokok. Hanya yoga yang mengandung meditasi, murni ritual, dan spiritual agama lain yang hukumnya haram bagi umat Islam.

“Fatwa tersebut dibutuhkan agar umat Islam tidak mencampuradukkan yang hak dengan yang batil,” kata Ketua MUI Pusat Ma’ruf Amin di Padangpanjang, Minggu (25/1). Namun, MUI juga mengeluarkan Fatwa bahwa yoga yang murni olahraga pernapasan untuk kepentingan kesehatan hukumnya mubah (boleh).

Menurut dia, landasan hukum atas fatwa MUI itu adalah Al Quran dalam surat Muhammad ayat 33 yang mengamanatkan orang Islam agar menaati Allah SWT dan Rasul, serta jangan merusak (pahala) amal-amal yang telah diperbuat. Ayat yang mengisyaratkan larangan mencampurkanadukkan yang hak dengan yang batil terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 42.

(sumber: nasional.kompas.com)

Pada Tahun 2014:

Bagi mereka yang muslim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan soal fatwa yoga yang dikeluarkan pada 2009 lalu.

“Ini hasil ijtima ulama komisi fatwa se-Indonesia di Padang panjang Sumatera Barat 2009,” kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, Rabu (24/12/2014).

Menurut Niam, ada sejumlah keputusan terkait yoga yang ditelurkan dalam ijtima ulama itu, yakni:

1. Yoga yang murni ritual dan spiritual agama lain, hukum melakukannya bagi orang Islam adalah haram.
2. Yoga yang mengandung meditasi dan mantra atau spiritual dan ritual ajaran agama lain hukumnya haram, sebagai langkah preventif (sadd al-dzari’ah).
3. Yoga yang murni olahraga pernafasan untuk kepentingan kesehatan hukumnya mubah (boleh).

“Olahraga dianjurkan, tapi Umat Islam harus memegang kaidah agama,” tutup dia.

(sumber: news.detik.com)

So, karena saya dan keluarga senam yoga dengan niat MURNI hanya ingin berolahraga, maka saya tarik kesimpulan kalau Yoga dibolehkan alias TIDAK HARAM. Lalu, didaftarkanlah kami semua sama Dta.

Jujur, ini adalah kali pertama saya mengikuti senam Yoga yang sebenarnya. Beberapa kali pernah mengikuti secara otodidak saja, berbekal video dari Youtube atau sekadar gambar-gambar pose yoga.

Jadi, saya excited sekali untuk acara ini. Berangkat Jam 5 pagi dari Bintaro sampai di lokasi jam 6. Saya pikir sudah telat, ternyata masih sepi. Langsung saja kami registrasi dan mencari posisi paling yahud. Tapi tidak dibarisan paling depan mengingat saya masih peyoga amatiran.

yoga axa mandiri (8)yoga axa mandiri (9) yoga axa mandiri (12)Lucunya, sebelum mulai, para MC memberi kesempatan untuk berselfie, “1 2 3 selfieeee” ribuan peserta di 3 kota pun serentak taking selfie. Puas ber- selfie dan -wefie ria, Ronald sebagai MC pun mengingatkan untuk bersiap-siap.

And the Yoga begins!

We did many yoga poses, but only few that I remember the name of, such as down dog, tree, side plank, cobra, tortoise and apa lagi ya.

Kalau mau lihat videonya ada di bawah ini:

For the yoga poses, here are some of, I think.

At the end, we feel refreshed. Bagaimana tidak, kami ber yoga ria selama 1 jam tanpa henti. Secara pribadi, saya jatuh cinta sama olahraga ini.

Secara gerakannya dilakukan perlahan-lahan dan lebih seperti stretching, namun keringat dan rasa lelahnya bisa dibilang hampir sama seperti kita habis lari atau aerobik. So, I indeed love it!

Discovering Food in Market Museum: Surprise Kitchen Vol. 2 At Lippo Mall Kemang

For you who don’t know about Market Museum. It is Thematic market for young entrepreneurs!

And here I am, in their event called Surprise Kitchen Vol.2 at Lippo Mall Kemang. I have never been to Kemang Village  also to Market & Museum. So, when my dear cousin * Dta * told me about it and asked me to go with her * in the end, we went with our family. My uncle, aunty, and my mom * I was like, whoaaaa, so excited.

My first impression of this event was like. Oh My God. I’m so dead. RIP DIET * although I’m not really on diet * Can you imagine, food and drinks everywhere. Not just ordinary one. A cute, unique, luscious, yummy food all over the place. Deep down in my heart, I kept praying, “Dear God, phewlisss… don’t let my tummy be greedy today.” But hey, I can keep on prayer, but the reality has been really harsh to me. God know how much I gain more weight that day.

So, we started by taking our picture * off course we are. The social media are waiting for our upload. hehehe * Pose here and there. And then off we go.. to Discovering food * this is my former little student slogan every time she want to tried eating new food or drinks during Snack Time *

And the journey of discovering food begun. The crowd is amazing. They all craving for food and drinks * we are included *

(Photo credit: marketmuseum instagram)

We made a round trip first and marks which one we’re gonna try. We were like, “Aah that is so cute. Aah this one looks yummy. I want that one. This one too. How about that one over there? Let’s see that. Here, here too. Ooowhh Me, want it want it. Definitely going to buy that.” By the time we finished our trip, we can not decided which one we are going to buy first * hahaha *. So, we went outside to see what’s on the food truck. Although it is really not helping since they all sell food too * another hahaha, poor us *

Finally we decided to taste the sweet ice cream roll from zibbibo. The making process and the outlook of the end product really catch our eyes. Mine was vanilla ice cream with strawberry and peach while Dta’s was chocolate ice cream with ovomaltine. Yummy to the bone. Ice cream is always the best!

Next, we grabbed some soft, sweet, and luscious pannacotta from the jeyoux bakes.

Refreshing thai tea and coffee tea from addictea.

Healthy plant based milk, the almond milk from au lait.

Lidi with double spicy and cheese flavor from lidi geli.

Crunchy and yummy yakitori.

V-cone shape with vanilla and chocolate ice cream filling from the one and only seoul cane ice cream from yi.kon.

Mie yamin fresh from Baim Wong * he, himself, literally serve us with the yamin * mie & you. And there Dta, standing next to Pevita Pearce with Baim Wong serve the Yamin for both of them * wow, what a sight. Dta is as pretty as Pevita, if you ask me *

Delicious nachos tutup merah with salsa and cheese sauce.

End it with kebab from the kebab wagen food truck. Yumm…

And the journey end…

We leaved with happy tummy. Thank you Market Museum for hosting such an event. Will be waiting for your next event.

 

 

 

HighScope 5k Fun Run

Just a little throwback. Since I love some challenge. I was kind of excited when a friend asked me to join this highscope fun run.

At first, I was think, 5k? hm… could I get through the finish line. Well, I’m not as strong as I was. But hey, what is to be afraid of. Even my doctor told me to do some sports at least thrice a week, which I rarely done it.

Here is the route.

So, there we were, planned to run along the way. I convinced my cousin, Dhila, to join me.

Ok, dengan bermodalkan semangat 45. Saya yang pede bakal kuat lari 5k, secara setiap hari salah satu kerjaannya adalah berlari bersama balita, ternyata….

1 km pertama, saya dan dhila berlari dengan penuh semangat namun tidak terlalu cepat. Menuju km 2, napas mulai terengah-engah tapi semangat masih membara.

Sampai saya liat Dhila memperlambat larinya, ngos-ngosan, dan mulai memucat wajahnya. Ckckckckc, anak jaman sekarang, fisiknya tidak sekuat anak jaman dulu (FYI, dhila masih SMP). Wajah memutih, bibir mulai membiru, dan napas memburu.

Menuju km 3, kami putuskan untuk berhenti berlari daripada anak orang pingsan. Kamipun berjalan perlahan mengatur napas. Menuju km 4, kami tambah kecepatan kaki kami walaupun intinya masih jalan juga.

Menuju km 5, Semangat kembali membara, Dhila pun sudah jauh membaik, maka perlahan-lahan tapi  pasti, mulailah kami berlari menuju garis finish.

Finally, we did it! yeay!

And here she was, catches her breath after struggled for almost an hour. Well, at least she can smile now.

Trienal Seni Patung Indonesia #2 “Versi”

Ini kali kedua saya menyambangi GalNas alias Galeri Nasional dalam rangka menikmati karya seni setelah puas menikmati Jakarta ceramics biennale. Waktu itu, saya melihat beritanya di website resmi GalNas.

Pameran Seni patung Indonesia ini bisa dilihat dari tanggal 22 Oktober 2014 sampai dengan 10 November 2014. Ada 53 perupa Indonesia yang turut berpartisipasi dalam pameran ini.

Akhirnya, tanpa planning yang matang, Jumat kemarin, kami melaju menuju GalNas dengan memanfaatkan transportasi Commuter Line dan Bajaj.

Sampai di lokasi, malam sudah mulai menjelang. Mengingat waktu pameran yang hanya sampai pukul 19.00, jadilah kami terburu-buru masuk ke dalam galeri.

Wow! is my first reaction when I started to explore the exhibition.

Why? karena ketika masuk, kami langsung disambut oleh pemandangan seekor kuda putih yang bagian depan tubuhnya tertutup tumpukan pakaian.

Trienial Seni Patung Indonesia (21)Setelah puas memandangi the horse ass, mata saya tertuju pada sebuah objek bercorak hitam putih (secara saya suka sekali klub juventus dengan motif hitam putihnya) yang ternyata berjudul “melihat lebih dalam.”

Well, I did as it told me to, “looking at it more deeper.”

Trienial Seni Patung Indonesia (19)Semakin ke dalam, semakin saya terpana dengan hasil karya seni perupa kita. Terutama sebuah “bola besar” berwarna kuning terang yang berada di tengah galeri. Bak selebriti, bola tersebut menjadi pusat perhatian dan juga infamous spot for taking selfie.

Trienial Seni Patung Indonesia (25)Trienial Seni Patung Indonesia (24)So, I am kind of hoping this (Volkswagen) VW beetle in front of me turn into bumblebee, the small autoBot in the transformer.

Do you know that, VW beetle IS the original form of bumblebee? Not the chevy Camero we know now from the movie. Well, I kind of miss the old bumblebee VW beetle.

Anyway, this is VW bola, bug Volkswagen buatan tahun 1953 karya Ichwan Noor. Meskipun bentuknya bola, kita pasti langsung ‘ngeh’ kalo itu Mobil VW kodok.

I am still wondering, curious, on how VW became completely smooth sphere like a ball.

Move on to other object. This one is kind of my favorite. Took some time just standing there and gazed at it. I’m feeling myself in there. Judulnya ‘Sepi Yang Membunuh’ karya Djoni Basri.

Trienial Seni Patung Indonesia (20)Trienial Seni Patung Indonesia (3)Lanjut ke seni rupa berbahan dasar logam.

Love the quote, “Only a life lived for others is a life worthwhile.” I couldn’t agree more.

Trienial Seni Patung Indonesia (22) Trienial Seni Patung Indonesia (4)And, finally, another infamous spot for taking picture. It’s okay to be mainstream, so I decided to line up waiting for my turn. If only I had wings, it would be like this? maybe.

Trienial Seni Patung Indonesia (17)

Giliran pun tiba, saya tarik napas dalam-dalam, menutup mata, membayangkan kedua sayap yang selama ini tersembunyi di balik pakaian, perlahan-lahan memaksa keluar dan muncul dengan megahnya. What a beautiful sight.

Sayup-sayup saya seperti mendengar suara Miyamoto Sunichi  menyanyikan True Light (lagu soundtrack anime berjudul D.N. Angel)

Kanashii hodo hikaridashita shiroi yami kirisaku tsubasa ni nare

Become as wings that outshine your sadness, cutting through the white darkness.

 

Somehow, it reminds me also of Asian Kung-Fu Generation ‘After dark’ music video.

After the infamous, here are some other that I’m quite love.

Trienial Seni Patung Indonesia (10)Trienial Seni Patung Indonesia (1)Trienial Seni Patung Indonesia (15) Trienial Seni Patung Indonesia (8)

Trienial Seni Patung Indonesia (11)Somehow, I felt sad when I look at this. Keluar keinginan untuk menemaninya dan sekadar menghiburnya (disclaimer: I DIDN’T TOUCH THE ARTWORKS. Cuma angle-nya saja yang membuat saya seolah-olah menyentuh ‘dia’)

Trienial Seni Patung Indonesia (14)Last but not least… sebelum mengakhiri kunjungan kali ini…

Trienial Seni Patung Indonesia (28)Puas sudah kami menjelajahi galnas. Nikmat sudah menatap karya seni dari 53 perupa. Waktu makan malam pun tiba. Lanjutlah kami, menemui abang bajaj yang sudah siap menanti sedari tadi menuju Djakarta Cafe.