Makan siang kali ini terasa begitu istimewa. Mengapa? Karena ini kali pertama saya mencoba Bebek Betutu Kremes langsung di Bali. Saya memang bukan penggemar olahan bebek, oleh karenanya makan siang kali ini begitu berkesan buat saya.
Bebek Betutu Kremes ini nikmat tiada tara. Membuat saya bersyukur karena akhirnya semua dugaan negatif saya tentang ‘rasa’ bebek sirna. Yang berarti, saya tidak trauma dan siap untuk mencoba olahan bebek lainnya.
Dibalik makan siang ini, ada percakapan yang hangat antara saya dengan pelayan di restoran ini. Bermula dari saya yang menanyakan apakah ada ruangan di mana saya bisa sholat. Sang pelayan terlihat sangat kaget dan tak lama kemudian menjawab “ada.”
Dia meminta saya menunggu sebentar. Ternyata mereka membersihkan salah satu ruangan, yang memang sepertinya merupakan musholla kecil khas restoran.
Dengan terlihat agak malu, dia mempersilakan saya untuk sholat di sana. Dia bahkan meminta maaf karena tempatnya agak kotor. Dia bilang kalau jarang sekali ada tamu sholat atau menanyakan tempat untuk sholat, meskipun mereka berhijab seperti saya.
Entah mengapa, saya merasa ada mata memandang ke arah saya pada saat saya hendak mulai sholat.
Benar dugaan saya, para pelayan di restoran tersebut memperhatikan saya ketika sedang sholat. Saat saya kembali duduk di dalam restoran, pelayan yang tadi tiba-tiba minta izin untuk duduk. Dia bilang ada hal yang ingin ditanyakannya.
Pada akhirnya, berawal dari satu pertanyaan lanjut menjadi obrolan yang cukup panjang. Rupanya pelayan di restoran tersebut, yang hampir seluruhnya beragama Hindu sangat penasaran dengan agama saya, Islam.
Berbagai pertanyaan pun diajukan, mulai dari hijab saya, mengapa memakai hijab, bagaimana saya beribadah, berapa kali saya sholat dan lainnya. Dia pun mebandingkannya dengan agamanya, Hindu dan sedikit banyak menceritakan mengenai agamanya tersebut.
Waktu pun semakin siang. Obrolan hangat kami terpaksa berhenti setelah supir mengingatkan untuk segera menuju lokasi selanjutnya. Kami pun mengucap selamat tinggal dan janji untuk kembali, suatu saat nanti.